SpeednRide.com – Bagi sebagian orang, membeli mobil atau sepeda motor bekas menjadi solusi atas kebutuhan alat transportasi dengan harga yang lebih terjangkau. Selain secara tunai, pembelian secara kredit juga menjadi pilihan yang sangat diminati.

Salah satu perusahaan pembiayaan kendaraan bekas, yang cukup populer di Indonesia adalah BFI Finance. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1982 tersebut, dikenal dengan kemudahaan dalam proses pengajuan kredit kendraan bekas.

Baskoro F Wardana, New Business Lead BFI Finance mengatakan, pihaknya selama ini memang kurang menyasar sektor pembiayaan kendaraan baru, khususnya roda empat, melainkan menargetkan ke sektor lain.

“Kami membiayai unit mobil bekas, kalau baru di sebagian daerah saja. Itupun kebanyakan komersial seperti pikap dan truk. Terutama indonesia timur dan Kalimantan,” ujar Baskoro di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (07/09/2023).

Pria ramah tersebut menambahkan, pembiayaan mobil pribadi berkondisi bekas selama ini sangat diminati masyarakat. Jenis mobil yang populer sama dengan yang beredar di pasaran, yakni sedan, SUV dan minibus.

Kini, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan kendaraan baru, BFI ternyata juga telah melebarkan sayap untuk masuk ke kendaraan listrik.

Setidaknya, BFI telah menyiapkan skema pembiayaan untuk lima merek motor listrik. Lima merek tersebut meliputi Alva, Selis, Smoot Elektrik, United, dan Volta.

Melalui BFI, nantinya proses pembiayaan motor listrik tersebut bisa dilayani secara mudah. Salah satunya dengan uang muka atau DP terjangkau dan tenor cililan yang bisa dipilih konsumen.

“Untuk pembiayaan pembelian Motor Listrik sudah bisa BFI proses sejak Agustus 2023. DP mulai dari 15% dan Tenor dari 12 – 36 bulan,” ungkap Baskoro.

Selain angsuran Ringan mulai Rp 500rb dan tenor sampai 3 tahun, proses pengajuan kreditnya juga terbilang cepat dan mudah, karena cukup dengan menyerahkan KTP & KK.

Meski saat ini hanya lima merek yang dilayani, namun tidak menutup kemungkinan akan ada merek lain. Hanya saja, Baskoro menilai pihaknya ingin menjaga kepercayaan konsumen dengan menggandeng merek yang sudah melakukan produksi di Indonesia.

“Kita tidak ingin kerjasaman dengan merek yang mungkin di masa depan kita tidak tahu masih ada atau tidak,” tuturnya.

BFI juga melihat prospek terutama komitmen pemerintah terhadap kendaraan listrik sudah sangat jelas. Hanya saja, saat ini BFI memang hanya akan fokus terhadap pembiayaan motor listrik.

“Apakah akan masuk ke mobil listrik, saat ini belum. Namun suatu saat mungkin saja terjadi. Tapi penyerapan kendaraan listrik saat ini memang masih di sepeda motor,” pungkas Baskoro. (EPS)