SpeednRide.com – Sering kali diabaikan, Electronic Control Unit (ECU) mesin ternyata juga butuh perawatan. Tujuannya agar engine tidak alami penurunan performa, muncul masalah diperjalanan hingga mencegah konsumsi bahan bakar berlebih dan yang paling parah adalah terjadi short circuit atau korsleting.

Perawatan paling mudah adalah memperhatikan area sekitar ECU mesin tetap kering, tidak ada genangan atau pun celah agar air bisa masuk ke dalam perangkat. Juga memeriksa konektor agar tetap terhubung dengan baik.

Seperti diketahui fungsi ECU pada mesin, sejatinya adalah untuk mengatur kinerja mesin pada kendaraan modern. Peranti electronic satu ini memang sangat vital fungsi nya dalam mengatur kinerja mesin untuk kendaraan. Lalu bagaimana jika ruang mesin dilakukan pencucian?

“Jika mencuci ruang mesin, hindari untuk menyemprot atau mencuci bagian di sekitar area ECU mesin langsung dengan air. Ini untuk mencegah agar air tidak masuk ke dalam ECU dan konektor nya yang akan mengakibatkan short-circuit,” terang Rafii Sinurat Kepala Bengkel Peugeot Sunter.

Selain itu, hal yang harus dihindari adalah memodifikasi ECU mesin yang mana tujuannya untuk meningkatkan performa. Tambah lagi memasang perangkat electronic atau sensor tambahan untuk membantu ECU mesin dalam menjalani tugasnya.

Yang harus diperhatikan agar ECU mesin kendaraan kesayangan tidak berumur pendek, yakni saat ingin menghidupkan mesin, jika motor stater tidak berputar secara optimal karena accu mobil sudah melemah, jangan paksakan kendaraan untuk hidup.

“Jika kendaraan distater dalam keadaan kondisi baterai lemah dan dipaksa untuk hidup, ini akan mengakibatkan ECU mesin nge-lock. Solusi untuk masalah ini adalah dengan mengganti ECU mesin dengan yang baru,” tambah Rafii.

Jika tidak ingin masalah terjadi, sebaiknya lakukan diagnostic dan perawatan berkala sesuai jadwal untuk memeriksa adanya kode kerusakan di ECU mesin. Konsultasikan segera ke bengkel resmi jika ada tanda peringatan “engine” yang menyala di instrument panel saat berkendara. (EPS)