SpeednRide.com – Produsen mobil asal Jepang, Daihatsu, menghentikan seluruh produksinya di Jepang seiring dengan skandal pengujian keselamatan yang memengaruhi 64 model selama lebih dari tiga dekade.

Masalah uji tabrak yang dipalsukan itu, pertama kali terungkap pada April, ketika Daihatsu mengakui telah memanipulasi data pada empat model yang diproduksi di Thailand dan Malaysia dari 2022 hingga 2023.

Sejak saat itu, perusahaan yang juga anak perusahaan Toyota tersebut, mengakui bahwa masalah serupa telah terjadi di hampir seluruh proses produksinya, dan penyelidikan internal menemukan data palsu yang berasal dari tahun 1989.

Akibat adanya skandal tersebut, Daihatsu Motor Co., Ltd. (DMC) dan Toyota Motor Corporation (TMC) menyatakan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi kepada seluruh stakeholder khususnya pelanggan, diler, supplier, dan seluruh pihak terkait.

“DMC dan TMC memutuskan melakukan penundaan sementara pengiriman kendaraan untuk pasar domestik dan pasar di luar Jepang, hingga mendapatkan konfirmasi dari otoritas dan pemangku kepentingan terkait,” tulis Daihatsu Motor Co., Ltd. (DMC) dalam keterangan resminya.

Pengumuman Daihatsu Motor Co., Ltd. (DMC) dan Toyota Motor Corporation (TMC) pada tanggal 20 Desember 2023 di Jepang, merupakan bentuk tanggung jawab dan komitmen prinsipal dalam menindaklanjuti adanya ketidakteraturan prosedur sertifikasi yang telah diumumkan sebelumnya pada 28 April 2023 yang lalu.

Dengan adanya berita ini, Astra Daihatsu Motor (ADM) juga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Daihatsu Indonesia bersama prinsipal telah memastikan bahwa semua kendaraan Daihatsu yang diproduksi, didistribusi, dan dipasarkan di Indonesia tidak memiliki masalah kualitas dan keselamatan.

Kendaraan Daihatsu juga sudah memenuhi regulasi yang berlaku. Pelanggan Daihatsu tetap dapat menggunakan kendaraannya dengan aman dan nyaman.Terkait proses sertifikasi, juga berkoordinasi penuh dengan otoritas pemerintah sebagai pemangku kepentingan dan penentu proses homologasi di Indonesia.

Telah ditentukan produksi domestik ADM tetap beroperasi normal sesuai dengan rencana untuk memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia. Sesuai arahan prinsipal, produksi ADM untuk pasar ekspor akan ditangguhkan sementara, menunggu konfirmasi dari otoritas di negara tujuan ekspor.

Selanjutnya, akan diupayakan sesegera mungkin untuk mendapatkan konfirmasi, sehingga ADM dapat memenuhi permintaan ekspor sesuai rencana. (EPS)