SpeednRide.com – Meski sempat mengalami penurunan permintaan hingga 9% jika dibandingkan tahun lalu, dengan volume pasar sebanyak 84.957 unit, Mitsubishi Fuso tetap berhasil mempertahankan posisi sebagai Market Leader, dengan raihan Market Share sebesar 39,2% atau setara dengan 33.283 unit pada 2023.

Aji Jaya, Sales & Marketing Director PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) mengatakan, saat ini pihaknya memiliki strategi terbaru untuk tahun 2024, dalam menghadapi pasar kendaraan niaga.

“Kami akan mengusung strategi “customer-first” untuk mencapai target. KTB berkomitmen untuk selalu melakukan inovasi tidak hanya produk namun juga layanan dan teknologi terbaru yang sesuai untuk bisnis konsumen,” ungkapnya saat acara Media Gathering (14/03/2024) di Jakarta.

Ia menambahkan, beberapa strategi untuk menghadapi 2024 adalah menyediakan produk dan layanan yang disesuaikan dengan karakter, area, dan jenis bisnis konsumen, meningkatkan pelayanan dealer dengan menambah dealer-dealer berstatus Fuso Pro-Shop dan digitalisasi dengan mengembangkan fitur Runner yaitu Bengkel Runner.

Menariknya, menyambut bulan Ramadhan ini, Mitsubishi Fuso juga menyediakan berbagai promo service yang menguntungkan bagi konsumen. Diantaranya, untuk konsumen yang ingin mendapatkan penanganan service cepat dengan fasilitas Fast Lane.

Dalam layanan tersebut, terdapat diskon 10% untuk penggantian filter oli dan filter solar, diskon 20% untuk oli mesin dan diskon 10% untuk jasa pengerjaan.

Disamping itu, Bengkel Siaga 24 Jam dan Mobile Workshop Service juga tetap beroperasi penuh selama bulan Ramadhan sampai Lebaran. Lebih lanjut, di Juli 2024 ini, Mitsubishi Fuso akan secara resmi meluncurkan truk listrik yaitu eCanter.

Rencananya, tahap awal penjualan akan dilakukan di wilayah Jabotabek, dengan target utama dari sektor bisnis logistik. Dengan berbagai strategi baru ini, Mitsubishi Fuso bertekad untuk memperkuat posisinya dan terus memenuhi kebutuhan konsumen dari beragam sektor industri.

Aji mengaku, KTB berencana meluncurkan eCanter di pertengahan 2024, karena respons dari konsumen yang telah mencoba langsung eCanter ini sangat baik. Ditambah, pemerintah sangat serius mendorong perkembangan kendaraan listrik

“Tentunya ini membuat kami yakin bahwa rencana kami membawa eCanter masih on the track. kami berharap ada insentif, tapi rencana eCanter sudah kami siapkan sejak lama karena sudah dua tahun lakukan POC,” ungkapnya.

Secara teknologi, eCanter dengan segala kelebihannya, memang berbeda dibanding kendaraan konvensional. Terutama biaya operasional, karena tidak membutuhkan bahan bakar, pelumas, dan filter-filter karena semuanya bertenaga listrik.

Terkait dengan target penjualan, KTB belum mematok terlalu tinggi. “karena tahun ini kita sebagai pelopor kendaraan truk listrik pertama di Indonesia, minimal kita targetkan 10 unit. Tergantung kondisi pasar juga. Tentunya ini akan berpoternsi besar, saya yakin lebih dari itu,” pungkas Aji. (EPS)