SpeednRide.com- PT TAM (Toyota Astra Motor) kembali memperkenalkan model terbaru yang dibuat di Indonesia. Diberi nama All New Yaris Cross, ia hadir secara world premiere. Model compact lima kursi ini hadir dengan tujuan untuk melengkapi pilihan solusi mobilitas, terutama di segmen medium SUV yang semakin diminati oleh masyarakat.

All New Yaris Cross menawarkan performa berkendara yang menyenangkan, sejalan dengan visi global Toyota dalam mencapai netralitas karbon dan menciptakan nilai-nilai baru untuk mendukung mobilitas masa depan pelanggan.

Secara dimensi, All New Yaris Cross memiliki panjang 4.310 mm, lebar 1.770 mm, dan tinggi 1.615 mm. Wheelbase-nya mencapai 2.620 mm, dengan radius putar yang cukup kecil, yaitu 5,2 meter. Dengan dimensi tersebut, Yaris Cross mampu memberikan kenyamanan dan ruang interior yang luas untuk lima penumpang. Selain itu, tersedia ruang penyimpanan barang yang melimpah serta bagasi yang luas.

Fitur teknologi power back door dengan sensor kaki juga hadir, untuk memudahkan akses pengemudi terhadap barang bawaan.

Interiornya dihiasi dasbor yang lebar dan panoramic glass roof, memberikan kesan yang mewah. Panel instrumen 7 inci menampilkan beragam informasi, yang dibutuhkan oleh pengemudi. Mobil ini hadir dalam dua varian mesin, yaitu 1,5 L bensin dan hybrid. Mesin 1,5 L bensin memberikan performa yang bertenaga, sementara varian hibrida memberikan efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi dan kontribusi terhadap lingkungan yang lebih bersih. Keduanya memakain platform mesin 2NR-VE yang juga dipakai Toyota Avanza.

Harga resmi All New Yaris Cross belum diumumkan oleh Toyota, namun Marketing Director PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, mengindikasikan bahwa mobil ini akan dijual dengan rentang harga Rp300 juta hingga Rp400 juta.

“Mobil ini dirakit secara lokal, dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri sebesar 80 persen,” ujarnya saat acara peluncuran global.

Sementara itu, Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azam menuturkan bahwa Yaris Cross bisa memiliki angka TKDN yang tinggi berkat beberapa hal.

“Mesinnya sudah dibikin di sini, tinggal baterainya saja. Komposisinya cukup kecil (20 persen), karena kami pakai baterai hybrid 0,7 kWh. Sebagian komponen sudah kami lokalkan,” tuturnya.